Wednesday, February 19, 2014

Caraku menunggu-mu

Beberapa cara telah dicoba. Dan akhirnya berakhir seperti ini. Seperti tidak ada rasanya, hambar.. tapi sungguh di lubuk hati yang paling dalam aku merindukan..
Bukan karena tak mampu ku ucapkan dg cara2 seperti itu,mungkin karena menjaga perasaan adalah yang terbaik seperti ini.
Sungguh ketika ada kata di hati harus melepas nya berat. Tapi cara terbaik mengetahui apakah perasaan itu akan semakin besar atau justru semakin memudar adalah dg melepaskan. Bukan! Bukan karena tidak ada perasaan. Perasaan tolak ukurnya bukan dengan berbahasa aku mencintaimu... perasaan hanya cukup dirasakan. Dan itu tetap akan menjadi perasaan disana.
Mencintai dalam tiap doa-doa sepertiga malam, setiap tegukan air berbuka puasa dan sujud akhirku tidak akan pernah putus. Dan sekali lagi entah sampai kapan.
Nanti mungkin ada saat dimana Allah menunjukan apakah ini baik pada waktunya atau tidak. bukan sekarang tapi mungkin 1-2 tahun kedepan atau tidak sama sekali, dan saat itu mungkin ada orang lain yang lebih baik sebagai gantinya.
Allah tidak pernah sekalipun menukar apapun yang pada hakikatnya sudah tertulis pada diri kita. Jadi apa yang perlu ditakutkan?
Af-

2 comments: